Sabtu

KUNCI SUKSES

SUKSES ADALAH
AKUMULASI KEDAMAIAN YANG BERMUARA PADA KESEJAHTERAAN DAN BERLANJUT MEMBANGUN KEDAMAIAN DAN KESEJAHTERAAN BARU. (Santoso, 2008)

Kita sering mendengar kata sukses atau sebuah kesuksesan. Dan terkadang hal ini sudah membuat kita takut. Makna sukses sangat mendalam, sehingga banyak orang takut bergerak ke jalan kesuksesan. Sukses bagi kebanyakan orang hanyalah impian saja atau hanya sebuah angan-angan dan hal itu jauh dari pikiran. Secara umum asumsi orang tentang sukses adalah melimpahnya materi atau mudahnya akses dalam membentuk jaringan sosial, pendidikan, kesehatan, maupun yang lain.
Disisi lain definisi kesuksesan memang sangat relatif, tergantung siapa yang memberikan arti dari kesuksesan itu. Kesuksesan seorang pasukan kuning berbeda dengan kesuksesan seorang guru, murid, prajurit, karyawan, pengusaha, petani,artis, entertaimen, aparat pemerintahan dan lain-lain. Singkat kata setiap orang dan kelompok strata sosial masyarakat memiliki definisi tersendiri terhadap kesuksesan.
Berikut ini beberapa konsepsi sukses dari berbagai sumber lain yang bisa kita jadikan sebagai bahan perenungan dalam merajut kesuksesan, antara lain:

MARI BICARA PRAMUKA

MARI BICARA PRAMUKA


Kita pasti sepakat kalau dikatakan bahwa Gerakan pramuka sebagai wadah Pendidikan nonformal yang memiliki tanggungjawab dalam rangka mendidik dan membina pemuda Indonesia guna mengembangkan  mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual, dan fisiknya sehingga menjadi sosok berkepribadian, berwatak,  dan berbudi pekerti luhur, mengedepankan nilai-nilai persaudaraan dan kasih sayang serta mencetak warga Negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam khasanah Kepramukaan dikatakan bahwa pramuka itu pada hakekatnya adalah Suatu proses pendidikan dalam bentuk kegiatan yang menyenangkan bagi pemuda di bawah tanggungjawab orang dewasa, yang dilaksanakan di luar lingkungan pendidikan sekolah dan di luar lingkungan pendidikan keluarga dan berkegiatan di alam terbuka sekaligus belajar hidup bermasyarakat dan mencintai lingkungan alam.

PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEPRAMUKAAN

PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEPRAMUKAAN


Pendidikan karakter saat ini menjadi fokus program Kementerian Pendidikan Nasional. Di setiap kesempatan Menteri Pendidikan yang asli Surabaya selalu mengemukakan, agar pendidikan karakter diberikan sejak usia dini. Mengapa demikian? Karena saat ini banyak kasus yang melibatkan anak negeri ke arah perpecahan bangsa, mulai korupsi, tidak menghargai nyawa orang lain, tidak menghargai orang tua, tidak disiplin, makelar kasus, video porno  serta  kasus  lainnya yang sudah keluar dari karakter Bangsa Indonesia, yang dikenal ramah tamah, gotong royong, menghargai orang lain. Tentu ada yang belum klik dengan proses Pendidikan selama ini, disisi lain untuk membangun karakter bangsa yang beradab jalan yang efektif melaui proses pendidikan.

Atribut Siaga




Sejarah Pramuka Indonesia

Sejarah Pramuka Indonesia

AWAL KEPRAMUKAAN DI INDONESIA
Masa Hindia Belanda
Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa pemuda Indonesia mempunyai saham besar dalam pergerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia serta ada dan berkembangnya pendidikan kepramukaan nasional Indonesia. Dalam perkembangan pendidikan kepramukaan itu tampak adanya dorongan dan semangat untuk bersatu, namun terdapat gejala adanya berorganisasi yang Bhinneka.
Organisasi kepramukaan di Indonesia dimulai oleh adanya cabang “Nederlandse Padvinders Organisatie” (NPO) pada tahun 1912, yang pada saat pecahnya Perang Dunia I memiliki kwartir besar sendiri serta kemudian berganti nama menjadi “Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging” (NIPV) pada tahun 1916.

Organisasi Kepramukaan yang diprakarsai oleh bangsa Indonesia adalah “Javaanse Padvinders Organisatie” (JPO); berdiri atas prakarsa S.P. Mangkunegara VII pada tahun 1916.
Kenyataan bahwa kepramukaan itu senapas dengan pergerakan nasional, seperti tersebut di atas dapat diperhatikan pada adanya “Padvinder Muhammadiyah” yang pada 1920 berganti nama menjadi “Hisbul Wathon” (HW); “Nationale Padvinderij” yang didirikan oleh Budi Utomo; Syarikat Islam mendirikan “Syarikat Islam Afdeling Padvinderij” yang kemudian diganti menjadi “Syarikat Islam Afdeling Pandu” dan lebih dikenal dengan SIAP, Nationale Islamietishe Padvinderij (NATIPIJ) didirikan oleh Jong Islamieten Bond (JIB) dan Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO) didirikan oleh Pemuda Indonesia.

Dasa Darma, Trisatya dan Masalahnya

Dasa Darma, Trisatya dan Masalahnya

Hapal dan mengerti Isi Dasa Darma dan Tri Satya.
Dasa Darma :
Pramuka Itu :
1 Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2 Cinta Alam dan kasih sayang sesama manusia
3 Patriot yang sopan dan ksatria
4 Patuh dan suka bermusyawarah
5 Rela menolong dan tabah
6 Rajin, terampil dan gembira
7 Hemat, cermat dan bersahaja
8 Disiplin, berani dan setia
9 Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10 Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan

Tingkatan dalam Pramuka

Tingkatan dalam Pramuka

Pendidikan dalam Gerakan Kepramukaan disesuaikan dengan umur, psikologi, fisik dan kemampuan tiap individu. Jadi apabila umurnya sudah melamoui batas tertinggi dari suatu golongan usia harus pindah ke golongan usia lainnya. Sistem Pendidikan ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu untuk peserta didik dan untuk dewasa. Lebih jelasnya sebagai berikut :
Untuk peserta didik
Sistem pendidikan untuk tahapan ini diatur melalui Syarat Kecakapan Umum (SKU) dan Syarat Kecakapan Khusus (SKK) serta Pramuka Garuda. Dengan sistem ini peserta didik dibawa setingkat demi setingkat menuju tujuan Gerakan Pramuka.
Pramuka Siaga, untuk usia 7 – 10 tahun atau tingkat SD. Untuk SKU terdiri dari :
1. Siaga Mula
2. Siaga bantu
3. Siaga Tata

Untuk SKK hanya ada satu tingkat terdiri atas bermacam-macam. Apabila telah mencapai siaga tata dan memenuhi persyaratan tertentu dapat mencapai Siaga Garuda.
Pramuka Penggalang, untuk usia 11 – 15 tahun atau tingkat SD sampai SMP. Untuk SKU terdiri dari :
1. Penggalang Ramu
2. Penggalang Rakit
3. Penggalang Terap
Sejak Penggalang Rakit seorang pramuka dapat mencapai SKK sesuai pilihannya. Apabila telah mencapai penggalang terap dan memenuhi persyaratan tertentu dapat mencapai Penggalang Garuda.
Pramuka Penggalang, untuk usia 16 – 20 tahun atau tingkat SMU sampai Universitas. Untuk SKU terdiri dari :
1. Penegak Bantara
2. Penegak Laksana

Kode Kehormatan

Kode Kehormatan Pramuka diatur dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka pasal 12. Dimana kode kehormatan pramuka merupakan Kode Etik anggota gerakan pramuka dalam kehidupan pribadi maupun masyarakat sehari-hari yang diterima dengan sukarela serta dihormati demi kehormatan dirinya.
Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas Janji yang disebut Satya dan Ketentuan Moral yang disebut Darma merupakan satu unsur dari Metode Kepramukaan dan alat pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan.
Kode Kehormatan Gerakan Pramuka bagi anggota Gerakan Pramuka disesuaikan dengan golongan usia dan perkembangan rohani dan jasmaninya yaitu :
Kode Kehormatan Pramuka Siaga terdiri atas Dwisatya dan Dwidarma
Kode Kehormatan Pramuka Penggalang terdiri atas Trisatya Pramuka Penggalang dan Dasadarma.
Kode Kehormatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega terdiri atas Trisatya Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dan Dasadarma
Kode Kehormatan Pramuka anggota dewasa terdiri atas Trisatya anggota dewasa dan Dasadarma.

LANDASAN HUKUM GERAKAN PRAMUKA

Landasan Hukum Gerakan Pramuka
Pancasila Sebagai Landasan Hukum Negara.
Falafah Pancasila sebagi Dasar Negara merupakan nilai dasar spiritual keagamaan, kemanusiaan, dan kesatuan bangsa yang menjadi landasan dasar dalam pembangunan bangsa baik pembangunan sumber daya manusia maupun pembangunan fisik.
Kepramukaan sebagai gerakan pendidikan pada jalur pendidikan non formal merupakan bagian tak terpisahkan dari system pendidikan dalam menyiapkan anak bangsa menjadi kader bangsa yang berkualitas baik moral, mental, spiritual, intlelektuan, emosional, maupun fisik dan ketrampilan.
Gerakan Pramuka yang diresmikan berdirinya pada tanggal 14 Agustus 1961 merupakan kesinambungan gerakan kepanduan nasional Indonesia yang bertujuan menumbuhkan tunas bangsa menjadi generasi yang dapat menjaga keutuhan, persatuan dan kesatuan bangsa, bertanggungjawab serta mampu mengisi kemerdekaan Indonesia.

TEKNIK KEPRAMUKAAN

TEKNIK KEPRAMUKAAN

TEKNIK PENYEBRANGAN SUNGAI
Jika melakukan perjalanan (jalan kaki menyusuri sungai, rawa, dan pantai) pada suatu saat kita akan dihadapkan pada keadaan yang mengharuskan untuk menyeberang. Sebab itu seorang penjelajah harus mempunyai kemampuan untuk menyeberangi sungai dan rawa
Teknik menyeberangi sungai dapat dikategorikan menjadi dua teknik yaitu : teknik penyeberangan sungai tanpa alat dan teknik penyeberangan sungai dengan alat.

STRUKTUR ORGANISASI DEWAN KERJA PENEGAK

STRUKTUR ORGANISASI DEWAN KERJA PENEGAK


Ambalan Penegak
* Ambalan Penegak beranggotakan paling banyak 40 orang.
* Ambalan Penegak terbagi dalam satuan kecil yang disebut Sangga, masing-masing terdiri dari 5 – 10 orang.
* Setiap Sangga dapat menggunakan Nama sesuai dengan aspirasi mereka, seperti ; Sangga Perintis, Sangga Penegas, Sangga Pendobrak, Sangga Pencoba, dan Sangga Pelaksana.
* Masing-masing Sangga memilih seorang pemimpin Sangga, dan selanjutnya Pemimpin Sangga terpilih diberi kepercayaan untuk menunjuk wakil Pemimpin Sangga.
* Para Pemimpin Sangga bermusyawarah untuk memilih salah seorang diantara mereka sebagai Pemimpin Sangga Utama, yang disebut PRADANA. Pradana memimpin Ambalan Penegak dan tetap merangkap jabatan sebagai pemimpin Sangga di Sangganya.

Anggota Pramuka Punya Peluang Jadi Bintang Film

Anggota Pramuka Punya Peluang Jadi Bintang Film

Kesempatan untuk menjadi bintang film bagi para anggota Gerakan Pramuka
Mau jadi bintang film? Dalam rangka peringatan 50 Tahun Gerakan Pramuka, akan dibuat film petualangan anak-anak dengan latar belakang Pramuka. Film ini akan diproduksi oleh produser film profesional yang telah sukses menghasilkan film anak-anak “Garuda di Dadaku”. Kini, ada kesempatan untuk menjadi bintang film bagi para anggota Gerakan Pramuka. Ini syaratnya:

Alat dan Cara Pengiriman Isyarat dengan Morse

Alat dan Cara Pengiriman Isyarat dengan Morse

Kita mengenal berbagai macam cara dan alat untuk menyampampaikan isyarat morse antara lain sebagai berikut
ALAT CARA
Peluit Bunyi Panjang dan Pendek
Bendera Kibaran Panjang dan Pendek
Api/ Cahaya Nyala Pendek dan Panjang
A s a p Gumpalan Kecil dan Besar
Telegrap Tulisan Titik dan Garis
Cermin dengan bantuan cahaya matahari Sinar Sebentar dan Lama
Berikut ini aneka arti untuk pengiriman tanda morse dengan menggunakan peluit atau lainnya :
Untuk menyampampaikan isyarat morse dengan alat bendera dilakukan seperti di bawah ini :

Berkemah yang baik

Berkemah yang baik

Berkemah yang baik
Jadi anggota Pramuka tapi gak pernah berkemah rasanya tidaklah lengkap, karena penerapan metode pendidikan Kepramukaan salah satunya melalui kegiatan berkemah. tujuan dan ssalah satu upaya penerapaasaran kegiatan tentunya anda sudah mengenal betul. Namun demikian banyak yang kurang memahami bagaimana tatacara berkemah yang baik. Adakalanya bahkan memiliki resiko tinggi. Nah,  bagaimana berkemah yang benar ?
Untuk suatu perkemahan yang baik, pentahapan yang harus ditempuh adalah :

CARA MEMBUAT LAPORAN KEGIATAN

CARA MEMBUAT LAPORAN KEGIATAN


Pengertian Laporan Kegiatan
Laporan kegiatan adalah suatu ikhtisar tentang hal ikhwal pelaksana suatu kegiatan, yang harus disampaikan oleh pembina kepada pihak yang memberi tugas sebagai pertanggungjawaban.
Pentingnya Laporan Kegiatan
Laporan kegiatan merupakan alat yang penting untuk :
  1. Dasar penentuan kebijakan dan pengarahan pimpinan.
  2. Bahan penyusunan rencana kegiatan berikutnya.
  3. Mengetahui perkembangan dan proses peningkatan kegiatan.
  4. Data sejarah perkembangan satuan yang bersangkutan dan lain-lain.
Macam Laporan Kegiatan

Mengenali Tanda Alam

Mengenali Tanda Alam

TANDA – TANDA ALAM
Pramuka adalah juga pecinta alam lalu saking cintanya maka  harus mengenal tentang alam dan tanda-tandanya. Berikut pengenalan alam sekitar kita yang sering kita temui saat berkemah :
  1. Kabut
Kabut tipis dan rata membumbung tinggi ke atas berarti kurangnya uap air di udara dan brtanda cuaca akan selalu baik.Cuaca terang benderang pada pagi hari bertanda buruk pada hari itu, apabila kemarin ada hujan.Langit yang ditutupi awan kemudian meulai terang pada pagi hari bertanda cuaca baik.Apabila ada kabut di atas lembah pada pagi hari bertanda cuaca baik, sedang di gunung akan turun hujan.
2. Awan
Apabila langit diliputi awan yang tebal dan gelap berarti akan turun hujan yang deras.

Peta Panorama

Peta Panorama

Tujuan dari pembuatan peta panorama ini adalah untuk menggambarkan keadaan suatu daerah dengan range atau sudut pandang tertentu.
Peralatan yang perlu dipersiapkan dalam pembuatan peta panorama ini adalah :
1.             Pensil Teknik 2B
2.             Penggaris panjang
3.             Kertas buffalo
4.             Kompas bidik
5.             Meja kerja

Pedoman Pendirian Gugus Depan

Pedoman Pendirian Gugus Depan

KEPUTUSAN
KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
NOMOR: 231 TAHUN 2007
TENTANG
PETUNJUK PENYELENGGARAAN
GUGUSDEPAN GERAKAN PRAMUKA  Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Menimbang :
a. bahwa dalam upaya mendukung fungsi gugusdepan yang merupakan wadah untuk menghimpun anggota Gerakan Pramuka, perlu adanya pedoman dalam mengatur penyelenggaraan gugusdepan;
b. bahwa Petunjuk Penyelenggaraan Gugusdepan Gerakan Pramuka sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor 137 Tahun 1987, sudah tidak sesuai dengan perkembangan Gerakan Pramuka saat ini;
c. bahwa berkenaan dengan itu ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang Gugusdepan Gerakan Pramuka perlu disempurnakan;
d. bahwa sehubungan dengan itu perlu ditetapkan dengan surat keputusan.  Mengingat :
1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
2. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 137 Tahun 1987 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Gugusdepan Gerakan Pramuka.
3. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 220 Tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pokok-pokok Organisasi Gerakan Pramuka.
4. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 225 Tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Mencabut Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 137 Tahun 1987 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Gugusdepan Gerakan Pramuka.
Kedua : Petunjuk Penyelenggaraan Gugusdepan Gerakan Pramuka sebagaimana tercantum dalam lampiran I, II, dan III keputusan ini.
Ketiga : Menginstruksikan kepada Kwartir dan Gugusdepan Gerakan Pramuka di seluruh Indonesia untuk melaksanakan isi keputusan ini.
Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan.
Apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 30 November 2007
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,
Ketua,
Prof. DR. Dr. H. Azrul Azwar, MPH
LAMPIRAN I KEPUTUSAN
KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
Nomor: 231 Tahun 2007
Tentang
PETUNJUK PENYELENGGARAAN
GUGUSDEPAN GERAKAN PRAMUKA

Image Pembinaan Pramuka Belum Berubah

Image Pembinaan Pramuka Belum Berubah?

  Mendengar kata pramuka, orang tentu hanya ingat bulan Agustus, lantaran aktifitasnya nyaris hanya bisa dilihat masyarakat pada bulan tersebut. Sedang bulan-bulan lain kata pramuka seolah hanya menjadi pengisi satu sudut kecil kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, yang tidak semua Gugus Depan aktif melaksanakannya.
Ini hanya sekadar refleksi saja, pramuka memang organisasi yang dari zaman kolonial sampai zaman yang reformasi ‘diidolakan’ oleh pemerintah. Simak saja berbagai upaya yang membangun pramuka secara holistik, baik dari segi usia maupun instansi pemerintah. Semua siswa usia 7-25 tahun dikelompokkan dalam kategori peserta didik, 25 tahun ke atas pembina, dan mereka yang usia lanjut dihimpun dalam Hiprada dan Pandu Wreda.
Tidak ketinggalan, di berbagai instansi dari kelurahan sampai pusat, para Kepala Kelurahan/ Kepala Desa, Camat, Bupati/Walikota, Gubernur, Presiden tidak bisa ‘mengelak’ untuk menjadi pramuka. Kepolisian dengan Saka Bhayangkara, Angkatan Laut dengan Saka Bahari, Angkatan Udara dengan Saka Dirgantara, Kehutanan dengan Saka Wana Bakti, Kesehatan dengan Saka Bakti Husada, Keluarga Berencana dengan Saka Kencana, Pariwisata dengan Saka Pandu Wisata, dan Saka-saka lain yang merupakan manifestasi pramuka dalam upaya memberikan pendidikan bagi generasi muda.
Parpol Pramuka?

Contoh Pembuatan Papan Nama Gudep

UPACARA PEMBUKAAN DI SATUAN PRAMUKA PENGGALANG

UPACARA PEMBUKAAN DI SATUAN PRAMUKA PENGGALANG

  1. Pemeriksaan kebersihan dan kerapian setiap anggota regu oleh Komandan Regu.
  2. Regu petugas menyiapkan Perlengkapan Upacara.
  3. Pratama mengumpulkan anggota membentuk Angkare tepat di hadapan tiang bendera.

Gerakan Pramuka Perlu Revitalisasi

Gerakan Pramuka Perlu Revitalisai

Semenjak reformasi bergulir, Gerakan Pramuka sedikit terlupakan. Dan adanya pemberlakuan otonomi daerah, pembinaan gerakan pramuka diserahkan ke masing-masing daerah, sehingga tak ada pentunjuk atau standarisasi terhadap gerakan pramuka itu sendiri dari pusat hingga ke tingkat daerah.
“Sepertinya lepas begitu saja, standar gerakan pramuka itu sendiri harus bagaimana tidak ada petunjuknya. Makanya perlu revitalisasi kembali gerakan pramuka ini, harus diatur ulang, diadakan seleksi terhadap pelatih dan pembinaan-pembinaan gerakan pramuka pusat hingga daerah. Kedepan harus menjadi prioritas oleh pusat supaya terjadi keseragaman,” kata Bupati Bangka Yusroni Yazid kemarin (17/8).
Bupati menjelaskan, bila ada keseragaman tentu akan lebih mudah digerakkan. Tapi, apabila diserahkan ke masing-masing daerah, seperti sekaranglah kondisinya, tidak ada standarnya. “Mestinya gerakan pramuka pusat yang membuat standartnya, agar penjabarannya ke daerah lebih efektif,” ujarnya.

Bentuk& UkuranTKK

Struktur SAKA

Satuan Karya

SCOUT

Satuan Karya Pramuka (SAKA), Korps dalam Kepramukaan
Kalo di TNI ada yang namanya Korps atau Kesatuan, nah kalo di Pramuka juga ada nih kesatuannya jadi nggak Cuma gitu2 aja… Korps dalam Pramuka lebih dikenal dengan Satuan Karya atau disingkat SAKA.  Para siswa bisa memilih SAKA nya masing2 sesuai dengan keinginan, SAKA dibimbing langsung oleh instansi dan aparat pemerintahan setempat misalnya TNI, POLRI, Dinas Pertanian dan Kehutanan, Dinas Kesehatan, dan BKKBN.  Berikut beberapa SAKA dalam Pramuka terutama tingkat Penegak dan Pandega :

HUKUM PRAMUKA

HUKUM PRAMUKA

SETIA TIGA

demi janji kehormatan saya untuk benar-benar.
1. melakukan tugas saya untuk yang tak terbatas dan republik Indonesia negara kesatuan dan menjalankan Pancasila.
2. membantu manusia hidup dan mempersiapkan diri untuk mengembangkan, membangun masyarakat.
3. Bertepatan hukum pramuka.


HUKUM PRAMUKA
1. bertaqwa kepada tak terbatas yang paling tunggal.
2.natural cinta dan kasih sayang menjadi sesama
3. sopan patriot dan Chevalier
4. patuh dan ingin memiliki musyawarah.
. sukarela membantu dan sangat sulit.
6 bahagia dan terampil rajin
7 menghemat sederhana dan berhati-hati
8. disiplin berani dan setia
9. memegang bertanggung jawab dan terpercaya
1 suci dalam akta pikiran dan kata.

 Versi Bahasa Inggris :

Pramukaku

Pramuka mulai terlupakan, sekarang kegiatan pramuka seperti kehilangan pamornya. Padahal banyak nilai luhur kepada para penerus bangsa tentang kepentingan bersama bahkan kepemimpinan yang ditanamkan sejak kecil saat mulai di tingkat siaga-penggalang-pandega.
Banyak sekolah yang masih menjadikan pramuka sebagai kegiatan ekstrakulikuler wajib, dimana setiap hari sabtu masih harus diwajibkan mengenakan pakaian pramuka hanya saja para anak didik mereka tidak mengetahui nilai dan esensi dari nilai perjuangan yang diberikan sejak dahulu dari pendiri bangsa kita.
Ayo para penerus bangsa Indonesia mari kita bantu gerakan pramuka yang bisa bantu dengan moral dan pengetahuan dengan menjadi pembina pramuka, bagi yang ingin memberikan keuangan sumbanglah para gugus depan.Sayang sekali kegiatan kepramukaan masih kurang dukungan dari masyarakat, apabila gugus depan bisa dibangunkan di setiap kecamatan untuk mengurangi tingkat kriminalitas remaja ( narkoba, tawuran dan lain-lain).

CHARACTER BUILDING


CHARACTER BUILDING



Masih ingatkah Anda pada kasus Ujian pada tahun yang lalu?  Ya saat itu ada Orang tua si anak  melaporkan kejadian kecurangan UASBN pada walikota, dan walikota mencopot kepala sekolah dan menurunkan kepangkatan dua guru di SD tersebut, (kita tentu bangga dan terharu, akan kejujuran anak dan orang tua pelapor tersebut, tapi justru cerita tragis dimulai), orang tua anak-anak lainnya tidak setuju dengan apa yang dilakukan oleh orang tua pelapor, kemudian bersama dengan masyarakat sekitar mendatangi dan mengintimidasi keluarga sang pelapor serta memaksanya untuk meminta maaf. Orang tua sang pelapor dengan tergopoh-gopoh dan penuh ketakutan meminta maaf, tapi masyarakat tetap tidak puas dan tetap mengusirnya untuk keluar dari kampung itu. Orang tua sang pelapor itu pun dengan berat hati pergi dari kampung tempat tinggalnya untuk mengungsi ke tempat orang tuanya di kota yang jauh.
Maka tentu saja nurani kita terusik, Apakah ini Sebuah harga yang harus dibayar untuk sebuah kejujuran? Apakah masyarakat kini telah menjadi kelompok hegemoni baru yang secara perlahan memusuhi sebuah kejujuran? Apakah kejujuran yang seharusnya disemai di lembaga pendidikan yang dinamakan sekolah telah kering kerontang karena mengejar hasil dalam bentuk nilai UN, bukan lagi pada proses penanaman karakter kejujuran? Apakah anak-anak kita dengan perlahan dan sistemik harus belajar dari lingkungannya untuk tidak lagi jujur, karena tiap hari mereka belajar ketidak jujuran dari orang-orang tuanya, dari guru-gurunya, dari kaka-kakanya, dari pemimpin-pemimpin Bangsanya?