Sabtu

Pramuka menjadi kegiatan wajib

 



Seandainya Pramuka menjadi kegiatan wajib, pendidikan karakter tidak perlu dimasukkan kembali ke dalam kurikulum pembelajaran. Pembinaan karakter dilakukan dalam gerakan Pramuka, dengan syarat dalam persepsi yang sama. Sebab selama ini kita melakukan kegiatan seperti tanpa tujuan, semuanya berjalan sendiri-sendiri. Mari kita lihat dan kaji butir-butir Dasa Dharma :

1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta alam dan kasih sayang kepada manusia
3. Patriot yang sopan dan ksatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin, trampil dan gembira
7. Hemat cermat dan bersahaja
8. Disiplin, berani dan setia
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
Bandingkan dengan butir-butir karakter yang dikembangkan oleh Character Counts USA yang mengemukakan sepuluh karakter dasar manusia yang bisa dikembangkan yaitu
1. dapat dipercaya (trustworthiness);
2. rasa hormat dan perhatian (respect);
3. peduli (caring);
4. jujur (fairness);
5. tanggung jawab (responsibility);
6. kewarganegaraan (citizenship);
7. ketulusan (honesty);
8. berani (courage);
9. tekun (diligence)
10. integritas.
Bandingkan pula dengan butir-butir yang dikembangkan Pakar Pendidikan Karakter Megawangi :
1. cinta kepada Allah dan semesta beserta isinya
2. tanggung jawab, disiplin, mandiri;
3. jujur;
4. hormat dan santun;
5. kasih sayang, peduli dan kerja sama;
6. percaya diri, kreatif, kerja keras, dan pantang menyerah;
7. keadilan dan kepemimpinan;
8. baik dan rendah hati;
9. toleransi, cinta damai, dan persatuan.

Rasanya butir-butir Dasa Dharma lebih berkarakter Indonesia, bayangkan kalau ditanamkan lewat pembiasaan-pembiasaan, saya optimis manusia Indonesia akan jauh lebih baik. Bagaimana pembiasaan-pembiasaan itu dapat dilakukan ? Jawabnya dengan menjadikan Pramuka sebagai kegiatan wajib di sekolah, terutama di sekolah pendidikan dasar sebagai awal pembentukan karakter.
Tinggal secara teknis bagaimana mengembangkan butir-butir tadi ke dalam Syarat Kecakapan Umum dan Syarat Kecakapan Khusus, semacam  indikator dari butir-butir Dasa Dharma. Misal penulis ingat syarat PATRIOT itu bisa menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya, dites menyanyikan  lagu Indonesia Raya plus lagu nasional dihadapan teman-teman, dilakukan dengan gembira, lalu buku SKU dan SKK ditanda tangan Pembina.
Demikian juga taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bagi umat Islam, wajib hafal bacaan Shalat dan prakteknya. Pembelajarannya menjadi menyenangkan, tapi sekali lagi yang perlu dibangun adalah persepsi yang sama, semua guru otomatis wajib menjadi Pembina sehingga mengetahui kemajuan “karakter” siswanya.
Saya setuju dengan pendapat Steven R. Covey : “Taburkanlah gagasan, petiklah perbuatan. Taburkan perbuatan, petiklah kebiasaan. Taburlah kebiasaan, petiklah karakter. Taburlah karakter, petiklah hasil.
Para Pembina Pramuka, jangan pesimis, jangan MALU memakai SERAGAM PRAMUKA. Teruslah melangkah dalam  membina anak-anak bangsa. TUNJUKKAN PADA DUNIA, bahwa PRAMUKA SOLUSI PEMBENTUKAN KARAKTER.