Semenjak reformasi bergulir, Gerakan Pramuka sedikit terlupakan. Dan adanya pemberlakuan otonomi daerah, pembinaan gerakan pramuka diserahkan ke masing-masing daerah, sehingga tak ada pentunjuk atau standarisasi terhadap gerakan pramuka itu sendiri dari pusat hingga ke tingkat daerah.
“Sepertinya lepas begitu saja, standar gerakan pramuka itu sendiri harus bagaimana tidak ada petunjuknya. Makanya perlu revitalisasi kembali gerakan pramuka ini, harus diatur ulang, diadakan seleksi terhadap pelatih dan pembinaan-pembinaan gerakan pramuka pusat hingga daerah. Kedepan harus menjadi prioritas oleh pusat supaya terjadi keseragaman,” kata Bupati Bangka Yusroni Yazid kemarin (17/8).
Bupati menjelaskan, bila ada keseragaman tentu akan lebih mudah digerakkan. Tapi, apabila diserahkan ke masing-masing daerah, seperti sekaranglah kondisinya, tidak ada standarnya. “Mestinya gerakan pramuka pusat yang membuat standartnya, agar penjabarannya ke daerah lebih efektif,” ujarnya.
“Sepertinya lepas begitu saja, standar gerakan pramuka itu sendiri harus bagaimana tidak ada petunjuknya. Makanya perlu revitalisasi kembali gerakan pramuka ini, harus diatur ulang, diadakan seleksi terhadap pelatih dan pembinaan-pembinaan gerakan pramuka pusat hingga daerah. Kedepan harus menjadi prioritas oleh pusat supaya terjadi keseragaman,” kata Bupati Bangka Yusroni Yazid kemarin (17/8).
Bupati menjelaskan, bila ada keseragaman tentu akan lebih mudah digerakkan. Tapi, apabila diserahkan ke masing-masing daerah, seperti sekaranglah kondisinya, tidak ada standarnya. “Mestinya gerakan pramuka pusat yang membuat standartnya, agar penjabarannya ke daerah lebih efektif,” ujarnya.
Pembinaan di daerah selama ini, tandas Bupati, tetap dilakukan dan dianggarkan biayanya oleh Pemkab Bangka, kemudian diinstruksikan ke setiap sekolah-sekolah untuk melakukan hal itu. Tetapi standarisasi yang resmi dari pusat kelihatannya masih belum seragam untuk pembinaan secara menyeluruh.
“Kalau dulu, pramuka memang digerakkan dari atas ke bawah, sudah jelas arahnya. Kita harapkan gerakan pramuka ini juga harus ada perubahan secara sgnifikan terhadap pola pembinaan pramuka itu sendiri. Mungkin selama ini anak muda sekarang kurang tertarik pramuka, karena cara-cara itu yang mereka anggap sudah lama, monoton. Karenanya, harus dimodifikasi, jangan hanya kegiatan jambore saja, tetapi harus ada penyesuaian terhadap perkembangan zaman, sehingga gerakan pramuka tidak dianggap sebagai gerakan jadul (jaman dulu-red),” imbuhnya.(sf/3).