Sabtu

KUNCI SUKSES

SUKSES ADALAH
AKUMULASI KEDAMAIAN YANG BERMUARA PADA KESEJAHTERAAN DAN BERLANJUT MEMBANGUN KEDAMAIAN DAN KESEJAHTERAAN BARU. (Santoso, 2008)

Kita sering mendengar kata sukses atau sebuah kesuksesan. Dan terkadang hal ini sudah membuat kita takut. Makna sukses sangat mendalam, sehingga banyak orang takut bergerak ke jalan kesuksesan. Sukses bagi kebanyakan orang hanyalah impian saja atau hanya sebuah angan-angan dan hal itu jauh dari pikiran. Secara umum asumsi orang tentang sukses adalah melimpahnya materi atau mudahnya akses dalam membentuk jaringan sosial, pendidikan, kesehatan, maupun yang lain.
Disisi lain definisi kesuksesan memang sangat relatif, tergantung siapa yang memberikan arti dari kesuksesan itu. Kesuksesan seorang pasukan kuning berbeda dengan kesuksesan seorang guru, murid, prajurit, karyawan, pengusaha, petani,artis, entertaimen, aparat pemerintahan dan lain-lain. Singkat kata setiap orang dan kelompok strata sosial masyarakat memiliki definisi tersendiri terhadap kesuksesan.
Berikut ini beberapa konsepsi sukses dari berbagai sumber lain yang bisa kita jadikan sebagai bahan perenungan dalam merajut kesuksesan, antara lain:
"sukses adalah jika kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan tanpa merugikan orang lain dan kita bisa menerimanya dengan senang hati, kemudian kita bisa membantu banyak orang yang membutuhkan uluran tangan kita dengan rasa belas kasih dan tulus ikhlas dengan penuh rasa puas".
Al-Qur'an, Surat Al-Kahfi, ayat 30 berikut ini: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, tentunya Kami tidak akan mengabaikan orang-orang yang melakukan perbuatan baik (itu)".
Succes is midset it is not a journey nor a destination it is already within you, sukses sudah ada dalam diri kita sendiri tinggal membangunkannya dari tidurnya.
Makna sukses sesungguhnya adalah jika pemahaman tentang sukses, antara diri kita dengan kehendak Allah, telah "seiring dan sejalan".
Konsepsi tersebut menginspirasikan penulis terhadap makna kesuksesan. Kesuksesan memang menjadi tolok ukur atau figur kehidupan sosial diberbagai lapisan masyarakat. Masyarakat sering menilai kesuksesan dipandang dari sisi hasilnya (output) saja, tanpa melihat sisi lain seperti bagaimana proses dan perasaan mendapatkan hasil, manfaat hasil, serta apa yang diperbuat setelah mendapatkan hasil.
Orang sukses memang semestinya tidak hanya merasakan manfaatnya bagi diri sendiri. Orang sukses seharusnya memang tidak memikirkan dirinya sendiri. Orang sukses seharusnya tidak menjadikan dirinya seorang yang egois. Yah - orang sukses semestinya bisa berbagi kebahagiaan dengan orang-orang di sekitarnya. Orang bisa dikatakan sukses, jika dia bisa bermanfaat bagi lingkungan sekitar tempat dia tinggal, dan bisa saja lebih meluas jauh dari tempat tinggalnya. Anda bisa disebut sukses, jika orang lain di sekitar Anda juga bisa ikut merasakan kebahagiaan sukses yang Anda rasakan itu.
Sebaliknya, jika Anda telah mendulang sukses secara materi dengan pola hidup berkelimpahan, tetapi orang-orang di sekitar Anda merasakan hal yang bertolak belakang dengan Anda. Banyak diantara mereka butuh pertolongan Anda, tetapi Anda merasa berat untuk mengulurkan tangan membantunya, maka dalam hal ini Anda masih belum bisa disebut sebagai orang sukses - ini karena Anda masih hanya bisa memikirkan diri sendiri. Anda masih sangat egoistis, tidak mau melihat kepada orang-orang yang memang membutuhkan bantuan dari Anda. Orang sukses tidak pernah merasa berat membantu sesama yang benar-benar memerlukan uluran tangan kita.
Dari definisi dan penjelasan tentang kesuksesan tersebut, penulis mencoba memberikan sebuah pemahaman baru tentang kesuksesan. “SUKSES ADALAH AKUMULASI KEDAMAIAN YANG BERMUARA PADA KESEJAHTERAANDAN DAN BERLANJUT MEMBANGUN KEDAMAIAN DAN KESEJAHTERAAN BARU”. Dari definisi ini penulis menjelaskan tentang pemaknaan tentang sukses yang mencakup antara lain:
  • Sukses adalah akumulasi kedamaian
Akumulasi kedamaian yang dimaksud disini adalah kumpulan kedamaian, artinya prilaku atau intraksi sosial kita dilakukan dengan penuh rasa damai (tidak dengan rasa iri, dengki, serakah, sombong, atau maksud lain yang hanya mementingkan egoistisnya saja). Jadi indikator/tanda-tanda sukses itu sudah bisa bisa kita deteksi/rasakan ketika kita dalam melakukan aktifitas sosial di lingkungan dimana kita berada. Apakah intraksi social kita dengan keluarga, teman, mitra atau masyarakat itu dilakukan dengan rasa damai atau tidak?
  • Sukses adalah kesejahteraan
Kesejahteraan disini diartikan rasa senang dan berkecukupan atas kebutuhan hidup. Jadi sukses dalam kontek kesejahteraan adalah sebuah keniscayaan dari intraksi sosial yang dilakukan dengan penuh rasa damai. Orang akan merasa senang dan sejahtera ketika dalam membangun komunikasi asset (apa saja yang berada didepan, belakang, samping kanan, samping kiri, atas dan bawah yang dapat menumbuhkan kekuatan baru) dilakukan dengan rasa damai. Orang yang memahami paradigma asset, hidupnya akan selalu semangat dan selalu mendapatkan kekuatan baru hasil dari asset yang telah dibangun atau digali dengan rasa damai.
  • Sukses adalah keberlanjutan
Keberlanjutan diartikan sebagai keberlangsungan yang terus-menerus tiada henti. Orang dikatakan sukses manakala kedamaian dan kesejahteraan yang telah diperoleh didoplikasikan (digandakan) kepada orang lain sampai ia merasakan kedamaian dan kesejahteraan seperti orang yang dikatakan sukses rasakan. Jadi sukses atau kesuksesan seseorang itu bisa dilihat sejauhmana kepedulian orang yang dikatakan sukses itu melakukan intraksi sosial pada orang lain untuk menjadi sukses seperti dirinya. Sehingga bola kesuksesan ini dianalogikan seperti bola salju (snowball) yang harus digulirkan ke semua orang yang berada di lingkungannya. Kesuksesan ini kian lama akan menjadi besar dan mebesar.
Secara global dapat penulis gambarkan konsepsi sukses atau kesuksesan itu sebagai berikut:
Gambar paradigma baru tentang sukses atau kesuksesan.
Dari gambar ini dapat kita jadikan bahan inspirasi bagi kita apakah prilaku dan aktivitas yang sudah atau sedang dilakukan dengan rasa damai atau jurtru sebaliknya. Dan tentunya kita dapat menilai apakah prilku kita dalam ranah-ranah kesuksesan atau justru sebaliknya. Nah mari kita berfikir dan bertindak untuk suskes. Selamat mencoba dan berkreasi untuk sukses, karena, kesuksesan adalah hak milik setiap orang. Tinggal bagaimana kita merajut kesuksesan itu?