Kita semua telah mendengar pernyataan bahwa ada banyak pertentangan di dalam Kejadian. Banyak orang, sebagai contoh, percaya adanya ketidaksesuaian antara kisah penciptaan dalam Kejadian pasal 1 dan pasal 2. Jadi bagaimana dengan semua kontradiksi tersebut. Semua adalah nihil! Jika, dengan NIV, kita membaca 'Sekarang Tuhan Allah membuat taman di sebelah timur...' (Kejadian 2:8) dan, 'Lalu Tuhan Allah membentuk dari tanah segala binatang di darat...' (Kejadian 2:19 dengan penekanan), sangat jelas terlihat dimana pasal 2 menyatakan bahwa tetumbuhan dan segala binatang telah dibentuk sebelum Adam. Saat Adam memberikan nama pada binatang-binatang (Kejadian 2:20), mereka jelas-jelas sudah ada sebelumnya. Tak ada pertentangan arti tentang urutan binatang yang tercantum dalam Kejadian 2:20; kemungkinan itu adalah urutan dimana Adam bertemu dengan binatang, sementara urutan penciptaannya seperti yang terdapat dalam Kejadian 1:20-25. Menurut Dr Henry Morris: "Hanyalah binatang yang sangat dekat dan sangat mungkin merupakan binatang yang dimaksudkan untuk menemani manusia dan dengan sengaja dibawa ke hadapannya. Semua ini termasuk burung di udara, ternak (ayat 20 - kemungkinan segala binatang yang jinak), dan binatang buas di darat, yang sepertinya adalah binatang-binatang liar lebih kecil yang akan hidup dekat dengan habitat manusia. Tidak termasuk ikan di laut, segala yang merangkak, dan biantang-binatang buas yang disebutkan dalam Kejadian 1:24, yang diperkirakan adalah binatang liar yang hidup jauh dari manusia dan tanah garapannya." [1]. Tentang nama tempat-tempat geografis, kita tak mengetahui bagaimana susunan daratan atau sungai-sungai saat sebelum Air Bah, karena dunia sebelum Air Bah telah habis musnah. Tanah daratan dan sungai yang disebutkan sebelum Air Bah tidak sesuai dengan yang ada setelah Air Bah. Maksud Kejadian 2:18-25 bukan untuk memberikan diskripsi lain tentang penciptaan namun untuk menunjukkan bahwa tidak ada pertalian atau sejenisnya antara Adam dengan segala binatang. Tak satu pun menyerupai dia, sehingga tak satu pun dapat menawarkan kekerabatan ataupun hubungan bagi dia. Mengapa tidak? Karena Adam tidak berevolusi dari mereka, tapi merupakan 'jiwa hidup' yang Tuhan ciptakan 'berdasarkan gambarNya sendiri' (Kejadian 2:7 dan 1:27). Artinya (diantara yang lain) Allah menciptakan Adam sebagai seseorang dengan siapa Dia dapat berbicara, dan yang dapat menanggapi dan berinteraksi dengan Dia. Di sini, sebagaimana juga di banyak tempat lainnya, pernyataan-pernyataan sederhana Alkitab menghadapi dan menolak ide evolusi manusia. Ada cukup bukti bagi kita kemudian untuk menyimpulkan bahwa Adam sangat mungkin merupakan pengarang Kejadian 2:4b-5:1, dan ini adalah catatannya tentang pengalamannya sendiri yang berhubungan dengan kejadian dalam Taman Eden, penciptaan Hawa, Kejatuhan, dan kehidupan Kain, Habil, and Seth. Bagian selanjutnya adalah dari pasal 5:1b sampai 6:9a, dan mengenai silsilah dari Adam sampai Nuh, berakhir dengan, 'Ini lah riwayat Nuh.' Bagian selanjutnya adalah dari pasal 6:9b sampai 10:1a, yang menguraikan terutama tentang Kapal dan Air Bah, berakhir dengan, 'Inilah generasi anak-anak Nuh, yaitu Sem, Ham dan Yafet.' Perkataan dalam sub-tulisan ini memberikan kesan bahwa bagian ini ditulis oleh salah satu anak Nuh, kemungkinan Sem, sebab Musa adalah turunan Sem. Pasal-pasal ini sungguh seperti catatan seorang saksi mata karena kedekatan detail yang amat sangat yang dikandungnya. Pehatikan Kejadian 8:6-12 dan lihat bagaimana ini mengandung ciri keaslian yang khas laporan seorang saksi mata. Bahkan mungkin juga merupakan buku catatan harian Sem! (in English) Kejadian 8:6-12: Dan sesudah melewati hari keempat puluh, Nuh membuka jendela dari kapal yang ia buat itu: Dan ia melepaskan seekor burung gagak, yang terbang seterusnya kian kemari, sampai air mengering dari atas bumi. Juga dilepaskannya seekor merpati, untuk mengetahui apakah air berkurang abated dari muka bumi; Tetapi burung merpati tersebut tidak mendapat tempat untuk tumpuan kakinya, dan ia kembali mendapatkan Nuh ke dalam kapal itu, karena air menutupi seluruh permukaan bumi: lalu Nuh mengulurkan tangannya, dan mengambilnya, dan membawa bersamanya masuk ke dalam kapal. Kemudian ia menunggu tujuh hari lagi; dan kembali dilepaskannya merpati keluar kapal; Dan merpati itu kembali padanya saat senja; dan, pada paruhnya dibawanya daun Zaitun segar: hingga Nuh tahu bahwa air telah berkurang dari muka bumi. Kemudian ditunggunya tujuh hari lagi; dan dilepaskannya burung merpati; yang tidak kembali lagi padanya. Detail yang sangat cermat seperti itu hanyalah milik saksi mata sejati. Terdapat pula suatu petunjuk yang kuat bahwa bagian-bagian kitab Kejadian ini ditulis oleh orang-orang yang namanya tercantum di dalamnya, untuk kepentingan pembuatan dan penyampaian arsip yang permanen.
|