Sebuah survei kontoversi pernah dirilis di Jakarta, konon katanya dua dari tiga pria di Jakarta tidak setia alias punya selingkuhan. Meski survei ini masih bisa diperdebatkan tetapi fenomena selingkuh memang terlalu sering terjadi dan menjadi berita yang tidak asing terutama bagi mereka yang tinggal di kota yang padat penduduk.
Selingkuh mungkin termasuk kejahatan tersembunyi karena itu orang-orang yang berselingkuh berusaha keras agar tidak ketahuan. Seperti kucing yang mencuri ikan, tukang selingkuh biasanya memiliki hidup yang tidak tenang, gelisah, cemas karena takut ketahuan dan banyak lagi dampak psikologi lainnya.
Dr. Boyke Dian Nugraha menyebut selingkuh seperti makan makanan kolesterol tinggi, dibalik kenikmatannya tersimpan bahaya yang merugikan kesehatan. Menurut Boyke, setidaknya ada 5 bahaya selingkuh yang mungkin diderita pelaku perselingkuhan, mari kita bahas satu per satu.
1. Sulit ereksi
Perasaan bersalah karena mengkianati istri atau pasangan resmi menciptakan masalah psikologis yang menyebabkan ereksi sulit terjadi. Masalah ereksi ini jika tidak segera diobati maka akan semakin parah. Ketidakmampuan memuaskan istri kadang membuat salah paham, suami menjadi putus asa dan istri menjadi curiga.
Karena tidak bisa ereksi, istri biasanya curiga dan menuduh suami yang tidak-tidak. Karena dituduh maka ereksi biasanya akan semakin sulit terjadi. Hubungan bukannya membaik, malah semakin buruk. Itulah sebabnya hubungan yang awalnya hanya retak kecil akan menjadi retak yang sangat besar
2. Tertular Penyakit Seksual
Suami yang tidak setia rentan tertular Penyakit Menular Seksual (PMS) dan HIV/AIDS. Penyakit dari luar dibawa ke dalam rumah, menularkan ke istri dan menimbulkan masalah lain.
3. Berumur Pendek
Kekebalan tubuh akan menurun drastis jika tubuh dalam tekanan. Depresi, cemas dan ketakutan adalah faktor-faktor yang membuat badan stres dan menyebabkan daya tahan tubuh terhadap penyakit semakin rendah. Itulah sebabnya, penyakit tekanan darah tinggi lebih sering muncul pada pelaku selingkuh ketimbang mereka yang setia.
Masalah psikologis dan penyakit yang menyerang tubuh secara terus menerus dan tidak jelas bagaimana penyelesaiannya menyebabkan umur peselingkuh menjadi lebih pendek.
4. Serangan jantung
Fakta menyebutkan bahwa tukang selingkuh rentan dengan penyakit jantung dan kematian mendadak. Sebuah penelitian di Jerman menyebutkan pria yang tidak setia memiliki risiko lebih besar meninggal dunia akibat jantungan saat berhubungan seks ketimbang mereka yang hidupnya tenang dan setia pada pasangan.
5. Depresi
Depresi timbul jika pelaku selingkuh awalnya memiliki keimanan yang bagus dan berasal dari keluarga yang taat agama, apalagi jika penyelingkuh memiliki pasangan yang setia dan tulus mencintainya. Karena merasa bersalah, pelaku selingkuh biasanya memvonis dirinya sendiri, dan yang timbul kemudian adalah depresi.
Boyke menjelaskan dalam hal apapun perselingkuhan tidak bisa dibenarkan. “Perselingkuhan merupakan pengkhianatan terhadap pernikahan”, ujar Dr. Boyke.
Alasan perselingkuhan sebagian besar disebabkan karena gagalnya komunikasi yang intim antara suami dan istri, saling tertutup, kurangnya toleransi dan ego yang kuat dari masing-masing pasangan. Kegagalan komunikasi menyebabkan rumah tangga retak dan membuka pintu perselingkuhan. Selain itu, urusan seks turut menjadi penyebab pasangan berselingkuh, urusan di ranjang yang tidak tuntas kadang membuat suami mencari pelampiasan di luar rumah dan melakukan selingkuh.