Telepon genggan atau HP, mendengar namanya saja sudah sangat tidak asing lagi, memang teknologi handphone saat ini sudah seperti makanan pokok saja, bayangkan saja, setiap kali bangun dari tidur yang pertama dilihat adalah handphone, ada tidak sms masuk, atau ada gak ya yang nelpon semalam.
Hp memang mengubah kebiasaan orang yang dulu setiap bangun pagi diawali dengan doa, kini diawali dengan lihat hp. Begitu juga dengan memanfaatkan hp sebagai media penyimpanan data, yang dulu data hanya disimpan dalam komputer kini mulai dipergunakan hp sebagai sarana penyimpan data seperti misalnya nomor rekening, pin, password phone banking, data buku tabungan bahkan data-data yang lebih besar lagi.
Fitur ponsel yang semakin hari semakin lengkap serta media penyimpanan data yang semakin besar memungkinkan para pengguna ponsel untuk dapat melakukan penyimpanan data pada ponsel.
Ponsel yang digunakan sebagai media penyimpan data, tentu memiiliki kerentanan terhadap pencurian data tersebut oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Bagiaman tidak seandainya hp yang sudah tersimpan begitu banyak data kemudian terjadi kehilangan dan ditemukan oleh orang lain, tentu data-data penting itu pun beralih menjadi milik si penemu hp tersebut. Kalau orang tersebut adalah orang yang baik tentu bisa dikembalikan tetapi bagaimana seandainya ditemukan oleh orang yang tidak bisa dipercaya, bisa saja orang ini memanfaatkan data-data tersebut untuk kepentingannya sendiri.
Melihat fungsi hp yang semakin penting maka pengamanan terhadap hp itu sendiri mesti diperhatikan, baik keamanan fisik/hardware maupun softwarenya. Secara hardware sebenarnya setiap hp sudah dilengkapi dengan IMEI (International Mobile Equipment Entity)yang merupakan identitas hp itu sendiri. Jika terjadi kehilangan maka sesorang bs dapat meminta operator telepon seluler untuk memblokir nomor hp dengan IMEI yang kita laporkan. Namun semakin canggih teknologi semakin canggih juga cara menjebolnya.
"Menutup akses data Saat ini, ada banyak aplikasi pengaman yang dibuat pihak ketiga. Ada yang gratis dan ada yang bayar. Tentu, yang tidak gratis memiliki fitur yang lebih andal dan beragam. Harga satu paket pengaman data ponsel berkisar 30 hingga 40 dollar AS.
Aplikasi berbayar yang cukup lengkap antara lain Kaspersky Mobile Security 8 yang bekerja di atas sistem operasi Symbian versi 9.1, 9.2, hingga 9.3. Ada juga produk serupa yang ditujukan untuk ponsel yang memanfaatkan sistem operasi Windows Mobile seri 5.0, 6.0, dan 6.1. Banderol harga aplikasi buatan Kaspersky ini 30 dollar AS.
Software lain yang bisa dimanfaatkan untuk pengaman data ponsel seperti PhoneBAK2U, Phoneback Mobilephone, Security Genius, Phone Guardian, Mobi Guard, Ultimate Theft Alert V3, Lookout, ataupun Mguard Theft Recovery.
Cara kerja aplikasi ini relatif sederhana. Jika kartu SIM diganti, ponsel akan mengirimkan pesan secara otomatis ke sebuah nomer darurat, yang telah ditetapkan terlebih dulu oleh si pemilik ponsel. Pemilik yang sah bisa menutup akses ke berbagai data di ponsel dengan me-reply ke pesan otomatis tersebut.
Aplikasi lain yang lumayan tenar di sini adalah BAK2U. XL Axiata pernah bekerja sama BAK2U untuk menyediakan pengaman ekstra bagi para pelanggan layanan BlackBerry XL.
Jadi, pelanggan yang memanfaatkan pengaman ekstra itu bisa melakukan backup data dan melakukan blokir bila handset hilang atau dicuri.(KONTAN/Dian Pitaloka S, Astri Kharina)" Sumber http://id.news.yahoo.com/kmps/20100426/ttc-mengamankan-data-ponsel-dari-tangan-566ebb2.html